PETA JALAN PENELITIAN
Dr. Wiwien Dinar Pratisti, M.Si., Psikolog
- Introduction:
latar belakang masalah dan kajian teoritis
- Methodology:
penelitian kualitatif, penelitian kuanitatif dan penelitian eksperimen
- Result Analysis:
analisis deskripstif naratif/tematik, analisis korelasional dan uji beda
- Conclusions:
tema penelitian yang bisa ditindaklanjuti dalam penelitian:
- well being di era kenormalan baru dalam konteks keluarga, komunitas, mahasiswa siswa, guru.
- well-being di era kenormalan baru dalam konteks developmental stage, PIO, dll
konteks dapat menggiring peneliti untuk menentukan variabel apa yang akan dipilih sebagai vraibel yang mempengaruhi well being di era kenormalan baru
1. kenormalan /kebiasaan baru: wajib pakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, sedia hand sanitizer, makan makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, tidak diperkenankan bersalaman dulu, gunakan uang elektronik, sampai di rumah langsung mandi.
2. Menuntut adaptasi dalam berbagai hal, antara lain relasi sosial, kesehatan, dan kognitif. relasi sosial, kesehatan dan kognitif merupakan faktor yang memiliki relasi signifikan dengan well being.
3. WHO menyatakan bahwa salah satu tolak ukur kesehatan mental adalah well-being.
4. Penelitian tentang well being sudah banyak dilakukan namun penelitian well being dengan konteks kenormalan baru, sehingga memberikan peluang bagi penelitian tentang well-being di era kenormalan baru.
Permasalahan:
- bagaimana well being di era kenormalan baru
- faktor apa yang mempengaruhi well being di era kenormalan baru
- intervensi apa yang dapat meningkatkan well being di era kenormalan baru
Hedonik:
kesejahteraan bersumber dari materi, emosi positif. Sering disebut dengan subjective well-being
Eudaimonia:
Kesejahteraan bersumber dari psikologis sehingga tidak ternilai secara materi. sering disebut dengan psychological well-being.
Well-being di era kenormalan baru:
Well-being, oleh Seligman digunakan untuk menggantikan happiness karena sering salah arti dengan kebahagiaan sebagai emosi. well-being merupakan perpaduan antara hedonik dan eudaimonia dengan menambahkan aspek “menikmati” dan “prestasi/pencapaian” sehingga aspeknya ada 5: PERMA
well being menurut Seligman diartikan sebagai kebahagiaan yang dialami seseorang ketika menuju kehidupan yang lebih baik; secara harafiah, well being diartikan sebagai makhluk yang baik. Manusia merupakan makhluk individual, sosial, etis, dan spiritual.
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa well being adalah kebahagiaan atau kesejahteraan yang diraih/dirasakan seseorang sebagai hasil pencapaian fungsi manusia untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
ada di dalam setiap manusia dan bersifat kontinum, terkadang rendah, terkadang tinggi (seperti treadmill) yang dipengaruhi oleh situasi/konteks. well being bukan sekedar emosi, melainkan merujuk pada keberfungsian seseorang. Fungsi manusia sebagai makhluk individual, sosial, etis dan spiritual. meskipun level atau tingkat well-being bersifat subjektif.
Pertanyaan Penelitian:
- bahagia atau sejahtera sebagai makhluk individual, sosial, etis, spiritual (dari berbagai konteks).
- faktor yang mempengaruhi
- intervensi yang bisa diberikan untuk meningkatkan bahagia
Research: Kualitatif, Kuantitatif, Eksperimen
Data Study: Mahasiswa, Keluarga, Komunitas
Analysis: Deskriptif Naratif, Kuantitatif Korelasional, Eksperimen
Comparison: Well being di era kenormalan baru (konteks mahasiswa, keluarga, komunitas)
Dr. Eny Purwandari, S.Psi., M.Si
Pengalaman Riset:
1998 – Skripsi – Tentang Anak Jalanan
2004 – Dosen Muda Dikbud Jateng, Muatan Emosi Rehabilitasi Penyalahguna NAPZA
2004 – Tesis – Pengaruh Menulis Pengalaman Emosional Terhadap Memori
Otobiografi Dan Depresi Pada Remaja Yang Menjalani Rehabilitasi
Napza
2006 – Dosen Muda Ristek Dikti – Pengambilan Keputusan Ditinjau Dari Emosi Dan Orientasi Nilai-nilai Hidup Mantan Penyalahguna Napza
2007 – Dosen Muda Ristek Dikti – Character Buliding : Pengaruh Pendidikan Nilai terhadap
Kecerdasan Emosi Anak
2009-2010 – Fundamental research Ristek Dikti – Pola Delinquency Remaja Penyalahguna Napza Di Surakarta
2015 – Hibah Disertasi Doktor – Model Kontrol Sosial Perilaku Remaja Berisiko, Penyalahgunaan Napza Di Sekolah
2011- 2017 – Isrecod – Perilaku dan Kesehatan Mental
2017-2019 – Hibah PUPT RistekDikti – Model Kontrol Sosial Berbasis Masyarakat (Indigenous Dan
Religius) : Konsep Intervensi Kasus Penyalahgunaan Napza
- PERSPEKTIF HOLISTIK
- BIO-PSIKO-SOSIO-RELIGI
- TANTANGAN SUDAH MENANTI
Skripsi & Tesis:
SEPUTAR TENTANG PERILAKU & KONTEKS (KLINIS KOMUNITAS)
Dr. Lisnawati Ruhaena, M.Si., Psikolog
2020
- Pembelajaran Jarak Jauh
- Kolaborasi Penelitian Mahasiswa S1, Sains, Profesi
- Pembelajaran Era Pandemi
- Pendidikan di Sekolah
- Metode, Media, Materi Belajar
- Pendidikan Keluarga/Orang Tua di Rumah
- Penggunaan Media Teknologi Informasi
- Media Sosial
- Pembelajaran Online
Dr. Usmi Karyani, S.Psi., M.Si., Psikolog
KESEHATAN & WELLBEING MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI
- Subjective Wellbeing masyarakat pada masa Pandemi Covid-19
- Kepatuhan masyarakat terhadap protocol kesehatan pencegahan Covid-19
- Pengembangan model intervensi untuk meningkatkan kesehatan mental dan wellbeing masyarakat di masa Pandemi Covid-19
- Pengembangan model intervensi untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19
Silakan apabila ada yang ingin bergabung dalam penelitian kolaboratif ini……
Dr. Nanik Prihartanti, M.Si., Psikolog
PERJALANAN MENELUSURI BELANTARA KEILMUAN PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Tahap Eksplorasi
- 1994 : Pelatihan Pemecahan Masalah untuk mengurangi gangguan penyesuaian diri (tesis S2)
- 1998 : Pelatihan Pemahaman Rasa untuk meningkatkan Kompetensi Sosial (penelitian Dosen Muda, Dikti )
- 1999: Peningkatan Kualitas Kepribadian melalui olah rasa (Anima Journal Psychology)
- 2003 : Kualitas Kepribadian dalam perspektif konsep Suryomentaram (Anima Journal Psychology)
Tahap Pengembangan
- 2007 : Model Pembelajaran Nilai Toleransi untuk Anak Usia SD (Hibah Bersaing, Dikti)
- 2008 : Mengurai Akar Kekeras Etnis pada Masyarakat Pluralis ( Fundamental Riset, Dikti)
- 2009 : Pendidikan Kepribadian berbasis Psikologi Indigenous (tahun-1) INPRU-UMS
- 2009 : Peningkatan Integrasi Bangsa melalui Pengalihan Metode Dinamika Kelompok ke Guru Bimbingan Konseling untuk meningkatkan Toleransi Siswa (Hibah Kompetitif Penelitian sesuai prioritas Nasional DIKTI)
- 2012 : Pendidikan Kepribadian berbasis Psikologi Indigenos (Tahun ke-2) INPRU-UMS
Produk
- Buku “Kepribadian Sehat menurut konsep Suryomentaram (2004)
- Buku ajar : “Kepribadian, Lintas Indigenous lintas Budaya (2019)
- Instrumen kepribadian : skala Rasa ( dalam proses kajian)
- Modul Intervensi Kepribadian Tangguh (rencana ke depan )
- Buku referensi “Psikologi Menungso tanpo tenger”; perjalanan tak pernah usai. (rencana ke depan)
- dan selanjutnya
- Pengembangan konsep indigenus/local wisdom:
* konsep pemikiran Sosrokartono (Miratus Sa’adah, dalam proses)
- Pemantapan dan standardisasi instrument skala kepribadian:
* skala rasa: perluasan populasi renaja (SMP dan SMA)
* Validasi eksternal skala rasa dengan skala kepribadian yang sudah lebih teruji.
* komparasi lintas budaya aplikasi skala rasa
- Uji efektifitas modul intervensi berdasar konsep Suryomentaram
* Contoh: Pelatihan Strategi Mulur-Mungkret untuk meningkatkan
penerimaan diri pada penyandang disabilitas (tesis mapro, 2019)
* Modul intervensi berbasis kearifan local :
Contoh : pelatihan kelompok Narimo Ing Pandum (NIP) untuk menurunkan
Depresi pada warga binaan Pemasyarakatan (tesis mapro , 2016 )
🡪 bisa dikembangkan juga uji modul bukan hanya berdasar konsep Suromentaram
namun juga kearifan local yang lain yang ada di Indonesia.
Dr. Nisa Rachmah Nur Anganthi, M.Si., Psikolog
Psikologi Klinis
- Arus Utama: PENYIMPANGAN, ABNORMALITAS, PSIKOPATOLOGI, GANGGUAN PSIKOLOGIS.
- Psikologi Positif: RELIGIUSITAS, SPIRITUALITAS, NILAI-NILAI KEBAJIKAN ATAU KEUTAMAAN, MORALITAS, KUALITAS HIDUP, KESEJAHTERAAN, KEBAHAGIAAN, KEPUASAN
- Riset Terdahulu:
2005-2020 (15 TAHUN)
- Riset Pembiayaan Internal:
2005: Perekom (Perilaku Seksual)
2013: Perekom (Dimensi Spiritual)
2014: Hibah Doktor (Model Layanan Psikologi)
- Riset Pembiayaan Eksternal:
2007: KOMUNIKASI SEKSUAL
2008-2009: KOMUNIKASI SEKSUAL BUDAYA
2009-2010: DELINKUENSI NAPZA
2015-2016: DIMENSI SPIRITUALITAS
2017-2019: IMPLEMENTASI SPIRITUAL
2020: KEHAMILAN DINI DAN PROBLEM PSIKOSEKSUAL
Kematangan Emosi dan Perilaku Antisosial pada Narapidana Pembunuhan
Desensitisasi Sistematis pada Penderita Gangguan Asma
Kualitas Hidup Pekerja Industri Batik dalam Perspektif Stakeholders, Jenis Kelamin, Skala Perusahaan
JANGKA PENDEK (1-3 tahun):
Temuan konsep-konsep integratif Klinis dan Spiritual-Religius
JANGKA MENENGAH (5-10 tahun):
Temuan metode-metode integratif Klinis dan Spiritual-Religius
(alat ukur dan metode intervensi psikologis)
JANGKA PANJANG (15-30 tahun):
Temuan implementasi konsep dan metode integratif Klinis dan Spiritual-Religius
Jangka Pendek:
Diseminasi dan Prosiding
Jangka Menengah:
Publikasi Jurnal dan Book Chapter
Jangka Panjang:
Buku dan Haki
PROYEKSI: 1-3 tahun
TEMA RISET:
INTERVENSI PSIKOSPIRITUAL PADA BERBAGAI SETTING GANGGUAN PERILAKU
Jangka Menengah (5-10 Tahun):
Dr. Sri Lestari, S.Psi., M.Si., Psikolog
- Keluarga
- Sekolah
- Teman Sebaya
- Komunitas
- Relasi perkawinan: relasi pasangan, relasi menantu-mertua, LDR, commuter marriage
- Pengasuhan orangtua pada anak
- Pola asuh
- Fathering
- Keterlibatan orangtua
- Pendidikan karakter
- Pendidikan seksualitas
- Pembagian peran dalam keluarga, keseimbangan kerja- keluarga
- Problem keluarga: konflik, perceraian, KDRT, perundungan
- Kesejahteraan keluarga
- Transmisi nilai antar generasi (values transmission)
- Hormat pada 2 generasi
- Transmisi nilai jujur, rukun, hormat – pondasi pendidikan karakter
- Transmisi nilai jujur, rukun, hormat dalam keluarga Jawa
- Kejujuran akademik siswa SMP-SMA
- Transmisi nilai dalam keluarga perspektif indigenous
- Transimisi piil pesenggiri di Lampung
- Keterlibatan orangtua
- Pendidikan karakter – terkait dengan transmisi nilai
- Kesejahteraan siswa – terkait dengan keterlibatan orangtua
- Self-regulated learning – terkait dengan keterlibatan orangtua